(Ilustrasi: Garuda Indonesia & Garuda
Bizantium/Rusia)
Kisah ini bermula pada peristiwa sekitar tahun
600 SM, ketika Nebuchadnezzar II (King of Babylon), mengirimkan beberapa
ekspedisi ke wilayah Timur, yang tujuannya untuk mengambil pohon-pohon besar
serta benih-benih bunga pilihan, untuk kemudian di tanam di Taman Tergantung
Babylon.
Inisiatif pembuatan Taman Bergantung ini,
dilakukan dalam upaya untuk mengobati kerinduan Permaisuri Amuhia, kepada
suasana kampung halamannya (Sumber: Alter Terahsia Bangsa Melayu V).
Para pakar sejarah mencatat, Queen Amuhia
(630-565 SM) merupakan keluarga King Cyaxares of The Medes (690-585 SM). Memperhatikan
jarak usia keduanya, sekitar 60 tahun, kuat dugaan Queen Amunia, adalah cucu
dari King Cyaxares. Ayah dari Queen Amunia, adalah seorang Pangeran dari bangsa
Medes, yang juga merupakan saudara King Astyages of The Medes (660-550 SM).
Untuk dipahami, wilayah Medes berada di daerah
sekitar Persia (Iran), yang keadaan alamnya, kurang lebih mirip dengan Babylon
(Irak). Jadi sangat mengherankan pendapat yang menyatakan, Queen Amuhia
merindukan suasana di Medes, terlebih lagi lokasinya tidak seberapa jauh dari
Babylon.
Lokasi kampung halaman, Queen Amuhia masih
penuh misteri. Beberapa sejarawan menduga, kampung halaman yang dimaksud tidak
lain adalah Tanah Jawi (Nusantara), yang berada nun jauh disana serta penuh
dengan pepohonan dan beraneka ragam bunga
Mengapa ada seorang Princess dari Medes, bisa
bertempat tinggal di Jawi (Nusantara)?
Mungkinkah ibunda Queen Amuhia, adalah puteri dari negeri Melayu?
Mungkinkah ibunda Queen Amuhia, adalah puteri dari negeri Melayu?
Queen Amuhia (Amytis of Media), sedari kecil
telah akrab dengan suasana tropis di negeri yang subur, di kampung halaman
ibunya.
Prof. Giorgio Buccellati, seorang arkeolog
senior dari University of California-Los Angeles (UCLA), yang saat itu
terkagum-kagum dengan sebuah temuannya. Ia menemukan sebuah porselen cekung,
yang di atasnya terdapat fosil sisa-sisa tumbuhan cengkeh.
Buccellati saat itu tengah melakukan
penggalian di atas tanah bekas rumah seorang pedagang yang berasal dari masa
1.700 SM di Terqa, Eufrat Tengah.
Sebagai pakar, Buccelatti mengetahui jika
Cengkeh hanya bisa hidup di satu tempat di muka bumi, yakni di Kepulauan
Maluku. Temuan inilah yang kemudian muncul termin Clove Route atau jalur
perniagaan rempah-rempah Cengkeh bangsa Nusantara hingga sampai ke Fir’aun
Mesir.
Temuan tersebut membuktikan kepada kita jika
di masa Sebelum Masehi, di zaman para nabi-nabi, pelaut-pelaut Nusantara telah
melanglang buana menyeberangi samudera dan menjalin hubungan dengan warga dunia
lainnya.
Bahkan Dick-Read meyakini jika sistem
pelayaran, termasuk perahu-perahu, dari para pelaut Nusantaralah yang menjadi acuan
bagi sistem dan bentuk perahu banyak negeri-negeri lain di dunia. Keyakinan ini
diamini oleh sejumlah arkeolog dan sejarawan senior seperti Dr. Roland Oliver
(Sumber: Moyang Indonesia Ekspor Cengkeh, Kayu Manis dan Kapur Barus ke Fir’aun)
Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan
sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman (sekitar
tahun 950SM), diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan
Ophir.
Kemungkinan Ophir berada di Pulau Sumatera,
yang dikenal sebagai “Pulau Emas” atau dalam bahasa sanskrit bernama “Swarna
Dwipa” (Suvarnadvipa). Bahkan menurut informasi Pusat Kerajaan Minangkabau
terletak di tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang dihasilkan kemudian
diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus,
Barus, dan Pedir (Sumber: PULAU-PULAU PALING BERSEJARAH DI INDONESIA)
Berdasarkan data arkeologis di atas, kepulauan
Nusantara pada sekitar 600 SM, telah terdapat pusat-pusat perdagangan, baik itu
di pulau Sumatera sampai ke Maluku. Diduga Queen Amuhia, bertempat tinggal di
salah satu Pusat Perdagangan ini, untuk menemani kedua orang tuanya, yang
menjadi konsul perdagangan bangsa Medes di Nusantara.
AMUHIA, LELUHUR SERIBU RAJA
Perkawinan antara King Nebuchadnezzar II dan Queen Amuhia, melahirkan seorang putera dan tiga orang puteri. Berdasarkan penyelusuran Genealogy, melalui zuriat salah seorang cucunya, yang bernama Nidintu-Bel (Prince) of Babylon (Nebuchadnezzar III of Babylon), kelak akan lahir para penguasa baik di negeri timur maupun barat.
Perkawinan antara King Nebuchadnezzar II dan Queen Amuhia, melahirkan seorang putera dan tiga orang puteri. Berdasarkan penyelusuran Genealogy, melalui zuriat salah seorang cucunya, yang bernama Nidintu-Bel (Prince) of Babylon (Nebuchadnezzar III of Babylon), kelak akan lahir para penguasa baik di negeri timur maupun barat.
BEBERAPA TOKOH, ZURIAT QUEEN AMUHIA
[1] Maharaja Nusirwan ‘Adil, Leluhur Raja-Raja
Melayu
Maharaja Nusirwan ‘Adil (Anushirvan/King Khosrow I “The Just” of Persia) bin Maharaja Kibad Syahriar (Kavadh I of Persia) bin Firuz II of Persia bin Yazdagird II of Persia bin Bahram V of Persia bin Yazdagird I of Persia bin Shapur III of Persia bin Shapur II “The Great” of Persia bin Ifra Hormuz binti Vasudeva of Kabul bin Vasudeva IV of Kandahar bin Vasudeva III of Kushans bin Vasudeva II of Kushans bin Kaniska III of Kushans bin Vasudeva I of Kushans bin Huvishka I of Kushans bin Kaniska of Kushanastan bin Wema Kadphises II of Kunhanas bin Princess of Bactria binti Calliope of Bactria binti Hippostratus of Bactria bin Strato I of Bactria bin Agathokleia of Bactriai binti Agathokles I of Bactriai bin Pantaleon of Bactria bin Sundari Maurya of Magadha binti Princess of Avanti binti Abhisara IV of Avanti bin Abhisara III of Pancanada bin Abhisara II of Taxila bin Abhisara I of Taxila bin Rodogune Achaemenid of Persia binti Artaxerxes II of Persia bin Darius II of Persia bin Andia (Andria) of Babylon (menikah dengan Artaxerxes I of Persia) binti Nebuchadnezzar IV of Babylon bin Nidintu-Bel (Prince) of Babylon (Nebuchadnezzar III of Babyon) bin Princess of Babylon binti Queen Amuhia.
Maharaja Nusirwan ‘Adil (Anushirvan/King Khosrow I “The Just” of Persia) bin Maharaja Kibad Syahriar (Kavadh I of Persia) bin Firuz II of Persia bin Yazdagird II of Persia bin Bahram V of Persia bin Yazdagird I of Persia bin Shapur III of Persia bin Shapur II “The Great” of Persia bin Ifra Hormuz binti Vasudeva of Kabul bin Vasudeva IV of Kandahar bin Vasudeva III of Kushans bin Vasudeva II of Kushans bin Kaniska III of Kushans bin Vasudeva I of Kushans bin Huvishka I of Kushans bin Kaniska of Kushanastan bin Wema Kadphises II of Kunhanas bin Princess of Bactria binti Calliope of Bactria binti Hippostratus of Bactria bin Strato I of Bactria bin Agathokleia of Bactriai binti Agathokles I of Bactriai bin Pantaleon of Bactria bin Sundari Maurya of Magadha binti Princess of Avanti binti Abhisara IV of Avanti bin Abhisara III of Pancanada bin Abhisara II of Taxila bin Abhisara I of Taxila bin Rodogune Achaemenid of Persia binti Artaxerxes II of Persia bin Darius II of Persia bin Andia (Andria) of Babylon (menikah dengan Artaxerxes I of Persia) binti Nebuchadnezzar IV of Babylon bin Nidintu-Bel (Prince) of Babylon (Nebuchadnezzar III of Babyon) bin Princess of Babylon binti Queen Amuhia.
[2] SHAHRBĀNŪ, IBUNDA IMAM ALI ZAINAL ABIDIN
(BANI ALAWIYYIN)
Shahrbānū (Shahr Banu, شهربانو, menikah dengan Imam Husein) binti Yazdigird III Sásání, King of Persia (16 June 632-651) bin Sharíyár Sásání, Sháh of Persia bin Khusraw II (Parvez) 22nd Sásání king of Persia bin Hormizd IV 21st Sásání king of Persia bin Maharaja Nusirwan ‘Adil (Anushirvan/King Khosrow I “The Just” of Persia) bin Maharaja Kibad Syahriar (Kavadh I of Persia) bin Firuz II of Persia… (lihat silsilah 1)
Shahrbānū (Shahr Banu, شهربانو, menikah dengan Imam Husein) binti Yazdigird III Sásání, King of Persia (16 June 632-651) bin Sharíyár Sásání, Sháh of Persia bin Khusraw II (Parvez) 22nd Sásání king of Persia bin Hormizd IV 21st Sásání king of Persia bin Maharaja Nusirwan ‘Adil (Anushirvan/King Khosrow I “The Just” of Persia) bin Maharaja Kibad Syahriar (Kavadh I of Persia) bin Firuz II of Persia… (lihat silsilah 1)
[3] BASIL (BASILEOS) I, EMPEROR OF THE
BYZANTINE EMPIRE
Basil I of Byzantine bin Konstantinos Porphyrogenitus of Adrianople bin Hmayeak of Adrianople bin Artavazd Mamikonian bin Hmyayeak Mamikonian bin Artavazd Mamikonian bin Hamazasp III Mamikonian of Armenia bin Dawith (David) Mamikonian bin Vahan II Mamikonian of Taron bin Mousegh Mamikonian bin Hmayeak Mamikonian bin Vard Mamikonian of Armenia bin General Hmayeak Mamikonian bin Sahakanoysh of Armenia bin Isaac I of Armenia bin Narses I of Armenia bin Athenagenes bin Chosroes III of Armenia bin Tiran (Helios) of Armenia bin Khusraw II of West Armenia bin Tiridat II of Armenia bin Khusraw I “the Brave” of Armenia bin Princess of Iberia binti Pharasmenes III of Iberia bin Rhadamiste I of Iberia bin Pharasmenes II of Iberia bin Amazaspus I of Iberia bin Mithradates I of Iberia bin Pharasmenes I of Iberia bin Princess of Iberia binti Pharnabazus I of Iberia bin Artaces I of Iberia bin Artaxias I of Iberia bin Artavasdes I of Iberia bin Tigranes I of Iberia bin Artaxias I of Armenia bin Zariadres I of Sophene bin Xerses I of Armenia bin Arsames I of Armenia bin Samos I of Armenia. bin Aroandes III of Armenia bin Mithranes I of Armenia bin Aroandes II of Armenia bin Rodogune Achaemenid of Persia binti Artaxerxes II of Persia bin Darius II of Persia bin Andia (Andria) of Babylon (menikah dengan Artaxerxes I of Persia) binti Nebuchadnezzar IV of Babylon bin Nidintu-Bel (Prince) of Babylon (Nebuchadnezzar III of Babyon) bin Princess of Babylon binti Queen Amuhia.
Basil I of Byzantine bin Konstantinos Porphyrogenitus of Adrianople bin Hmayeak of Adrianople bin Artavazd Mamikonian bin Hmyayeak Mamikonian bin Artavazd Mamikonian bin Hamazasp III Mamikonian of Armenia bin Dawith (David) Mamikonian bin Vahan II Mamikonian of Taron bin Mousegh Mamikonian bin Hmayeak Mamikonian bin Vard Mamikonian of Armenia bin General Hmayeak Mamikonian bin Sahakanoysh of Armenia bin Isaac I of Armenia bin Narses I of Armenia bin Athenagenes bin Chosroes III of Armenia bin Tiran (Helios) of Armenia bin Khusraw II of West Armenia bin Tiridat II of Armenia bin Khusraw I “the Brave” of Armenia bin Princess of Iberia binti Pharasmenes III of Iberia bin Rhadamiste I of Iberia bin Pharasmenes II of Iberia bin Amazaspus I of Iberia bin Mithradates I of Iberia bin Pharasmenes I of Iberia bin Princess of Iberia binti Pharnabazus I of Iberia bin Artaces I of Iberia bin Artaxias I of Iberia bin Artavasdes I of Iberia bin Tigranes I of Iberia bin Artaxias I of Armenia bin Zariadres I of Sophene bin Xerses I of Armenia bin Arsames I of Armenia bin Samos I of Armenia. bin Aroandes III of Armenia bin Mithranes I of Armenia bin Aroandes II of Armenia bin Rodogune Achaemenid of Persia binti Artaxerxes II of Persia bin Darius II of Persia bin Andia (Andria) of Babylon (menikah dengan Artaxerxes I of Persia) binti Nebuchadnezzar IV of Babylon bin Nidintu-Bel (Prince) of Babylon (Nebuchadnezzar III of Babyon) bin Princess of Babylon binti Queen Amuhia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar