“Kehinaan Bagi Kaum Munafik Yang Mengaku
Muslim dan Membantai Imam Hussain”.
Salah seorang pemimpin pasukan musuh yang membantai
Imam Hussain dan para sahabatnya di Karbala bernama Akhnas bin Zaid. Ia adalah
orang yang kejam, buas, dan tak punya belas kasih. Di antara kekejamannya
adalah memimpin sepuluh orang berkuda untuk menginjak-injak jasad suci Imam Hussain,
sampai tulang dada dan punggung beliau hancur.
Orang biadab ini selamat dari pembalasan Mukhtar al-Tsaqafi yang bangkit mengadakan pembalasan terhadap mereka yang telah membantai Imam Hussain berserta para sahabatnya. Ia tetap hidup hingga berusia 90 tahun.
Dan pada suatu ketika, dengan berpura-pura menjadi orang asing bertamu ke rumah seorang muslim pecinta Ahlul Bait bernama Suda’i. Sekarang marilah kita dengarkan kisahnya secara langsung dari lisan Suda’i:
Pada suatu malam, seorang lelaki bertamu ke rumahku dan aku menyambut kedatangannya dengan baik. Aku berharap malam itu aku dapat menjalin persahabatan dengannya. Ia adalah Akhnas bin Zaid. Sebelumnya, aku tidak mengenalnya. Aku mencurahkan isi hatiku, sampai akhirnya masuk ke pembahasan Tragedi Karbala. Aku menarik nafas panjang. Ia bertanya: Ada apa denganmu, mengapa engkau tampak bersedih?
Aku teringat berbagai musibah, yang berbagai musibah apa pun (selain musibah itu –maksudnya Tragedi Imam Hussain di Karbala) terasa amat ringan, jawabku. Apakah engkau hadir di Karbala? tanyanya. Aku bersyukur kepada Allah karena aku tidak hadir di sana, jawabku. Ungkapan syukurmu ini untuk apa? Tanyaku. Karena aku tidak ikut serta dalam (tertumpahnya) darah Al-Hussain. Tidakkah engkau mendengar bahwa Rasulullah saww bersabda: Barangsiapa ikut serta dalam (tertumpahnya) darah Al-Husain, maka ia akan diperiksa sebagaimana orang yang menumpahkan darah Al- Hussain; pada hari kiamat timbangan amal (baik)nya akan menjadi ringan. Tidakkah engkau mendengar bahwasannya Rasulullah saww juga bersabda: Barangsiapa membunuh puteraku Al-Husain, maka di Jahanam nanti ia akan dimasukkan ke dalam peti yang dipenuhi dengan api. Tidakkah engkau mendengar....
Mendengar itu, Akhnas berkata: Engkau jangan
percaya semua itu; bohong belaka. Bagaimana aku tidak mempercayainya, sedangkan
Rasulullah saww bersabda: Aku tidak berbohong dan tidak pula dibohongi,
jawabku.
Akhnas menjawab, mereka mengatakan bahwa Rasul saww bersabda: Pembunuh Al-Hussain tidak akan berumur panjang. Tapi aku bersumpah demi nyawamu bahwa aku berumur lebih dari sembilan puluh tahun. Tidakkah engkau mengenalku? Tidak, tegasku. Aku adalah Akhnas bin Zaid, yang sesuai perintah Umar bir Sa’ad membawa kudaku ke jasad Hussain dan menginjak-injaknya sampai tulang-tulangnya hancur.
Suda’i berkata: Saat itu aku amat bersedih dan hatiku
terasa sakit dan terbakar. Lalu aku berkata pada diriku sendiri: Aku harus
membinasakannya. Aku melihat nyala pelita di ruangan mulai meredup. Lalu aku
bangkit untuk mengatur nyala apinya. Akhnas berkata: Duduklah, biarkan aku yang
melakukannya. Ia tampak sombong dan takabbur atas panjangnya usia dan
keselamatannya. Ia lalu bangkit untuk mengatur nyala pelita itu. Tiba-tiba
pelita itu menyambar dan membakar telapak tangannya. Sekalipun ia
menggosok-gosokkan tangannya ke tanah, nyala api itu tak kunjung padam.
Perlahan-lahan api itu membakar lengannya.
Kemudian dengan memelas ia memohon kepadaku: Tolonglah aku! Aku terbakar. Sekalipun bermusuhan dengannya, aku segera mengambil air dan menyiramkan ke tangannya. Namun siraman itu sama sekali tidak berarti. Nyala api terus bekobar-kobar. Lalu ia berlari dan menceburkan dirinya ke sungai. Namun saking besarnya, kobaran api itu bukan padam, malah kian berkobar dan menjilat habis tubuhnya. Demi Allah, biarpun ia menceburkan dirinya ke dalam sungai, api tersebut tidak padam. Tak pelak, Akhnas pun menjadi arang dan mengapung di permukaan air .
Sumber: Muhammad Muhammadi, Cerita-cerita (Terj. M.J.
Bafaqih), Penerbit Cahaya, Juni 2003.
Catatan: Siapakah kaum munafik itu? Jawabnya adalah mereka
yang mengaku muslim tapi membenci Ahlulbait (Fatimah Azzahra dan 12 Imam Islam)
dan washi-nya Rasulullah, yaitu Imam Ali bin Abi Thalib as. Kaum munafik adalah
mereka yang mengaku muslim tapi memusuhi Syi’ah Ahlulbait Rasulullah saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar