oleh Syekh Imran Nazar Hossein (Jenewa, Swiss 27 Februari 2016)
Guru saya Maulana Fazlur
Rahman Al-Anshari bertanya kepada saya, Al-Quran telah datang bagi orang-orang
yang takut kepada Allah, kemudian apa isi Al-Quran yang lainnya? Beliau
menunjuk kearah langit, lihatlah bintang-bintang di langit. Bagi orang-orang
yang tidak mengerti, bintang-bintang itu hanyalah sesuatu yang sangat indah.
Hanyalah sebatas sesuatu yang berkelap-kelip. Namun ketika Allah berbicara
tentang bintang-bintang yang ada di langit, maksudnya adalah bahwa
bintang-bintang itu bukanlah hanya sekedar hiasan, bintang-bintang itu memberi
kamu panduan, jika kamu bisa memahami maknanya.
Jika kamu menghubungkan
satu bintang ke bintang yang lain, kamu akan mendapat gambaran besar. Maka
ketika kamu berlayar di lautan, kamu bisa melihat pola bintang-bintang itu
untuk memberikan petunjuk arah, ayat-ayat di Al-Quran itu seperti
bintang-bintang itu, memberi kamu arahan dan panduan di dalam proses sejarah
manusia, banyak orang yang melihat sejarah manusia hanya sebatas menghafal
peristiwa dan tanggal kejadian, mereka hanya memahami sejarah sebagai sesuatu
yang tidak berarah, tanpa bertujuan, seperti kayu yang ada di lautan, kesana
kemari, tidak punya arah yang jelas dan pasti.
Namun ada orang-orang yang
tertentu, “biasanya mereka tidak melihat televisi”, mereka itu adalah pemikir,
mereka berpikir, mereka bisa menghubungkan peristiwa satu dengan peristiwa yang
lain dalam sejarah, dan mereka bisa melihat pola tertentu dalam sejarah, dan
membaca sejarah dengan berbeda dari apa apa yang ditulis dalam sejarah, mereka
melihat bahwa dunia berada di ambang kehancuran, dan mereka ini belum tentu
orang Islam, atau Nashrani (Kristiani) atau Yahudi.
Di sebelah saya ini adalah
seorang sekuler, Piero, ia menulis surat kepada saya, “Saya mengerti apa yang
kamu bicarakan”, dan setelah berdiskusi dengan saya, kita memperoleh kesimpulan
yang sama. Oleh karena itu, Allah memberikan cahaya kepada siapa saja yang
diinginkan, dengan cahaya itu, kamu bisa membaca dan menghubungkan
peristiwa-peristiwa dalam sejarah, dan mengerti kita berada di mana, dan
bagaimana cara mengantisipasinya.
Saat ini Suriah itu
seperti tumpukan kayu kering, yang hanya membutuhkan api kecil untuk
membakarnya. Mereka yang telah menciptakan ISIS, yang saya sebut sebagai Negara
Islam palsu, telah menciptakan ISIS melalui perencanaan yang matang, dan untuk
mencapai tujuan-tujuan penting. Namun sekarang rencana mereka hancur
berantakan, karena intervensi militer Rusia di Suriah yang telah mengalahkan
ISIS, dan mereka tidak bisa menerima hal itu terjadi.
Maafkan bahasa saya yang
kasar. Ada orang-orang yang munafik, mereka mengatakan kebohongan besar,
kemudian keesokan harinya mereka mengenakan pakaian bagus untuk pergi ke Gereja
di Hari Minggu [Barat], dan ada juga datang ke Masjid di Hari Jum’at
[Erdogan-Turki], tanpa rasa malu. Yakni mereka yang telah menciptakan ISIS.
ISIS telah berada di ambang kehancuran, karena penyusupan militer mereka ke
Suriah telah gagal. Digagalkan oleh tentara yang berada di dalam Suriah, bukan
tentara yang berada di luar Suriah, yang dibayar satu ribu dolar per-hari, para
tentara bayaran. Tentara yang mempertahankan Suriah, apapun agama mereka,
Muslim, Kristen, atau yang lainnya, telah memenangkan peperangan itu.
Oleh karena itu, saat ini
kita berada di saat yang berbahaya, itulah pengantar ceramah hari ini, yaitu
mempersiapkan diri menghadapi perang nuklir. Kami mengajak para pendengar untuk
melihat dua kota yang penting, yaitu ALEPPO di utara Suriah, dan MOSUL di utara
Irak, jika kedua kota tersebut jatuh ke tangan Rusia kita berkemungkinan, entah
besok atau lusa, bahwa Turki anggota NATO, yang dipimpin Presiden Erdogan, akan
melakukan serangan militer ke Suriah. Agar tidak kalah dalam peperangan itu.
Dimana Arab Saudi mungkin akan menjadi bagian dari perang itu. Jika serangan
itu terjadi, apakah serangan itu dengan ijin NATO? Atau Turki dan Arab Saudi
melakukannya tanpa sepengetahuan NATO, dengan harapan NATO akan ikut campur.
Ini adalah pertanyaan yang tidak bisa saya jawab, saya dan semua orang tidak
bisa menjawab pertanyaan itu, ini adalah analisis kecil, sebelum kita masuk ke
gambaran besarnya.
Jadi ada dua kemungkinan
di situ, akan ada perang terbatas dimana NATO tidak ikut campur. Turki dan Arab
Saudi akan bertempur bersama NATO dimana mereka akan kalah, Rusia akan
mengalahkan mereka. Ini adalah skenario di mana saya harus memilih apa yang
harus saya katakan dengan hati-hati. Jika skenario itu terjadi yaitu pilihan
yang pertama tadi, maka akhir dari perang terbatas itu secara pasti sudah kita
ketahui jawabannya, yaitu bahwa Iran menjadi penguasa di Timur Tengah, bahwa
keluarga kerajaan Saudi akan hilang dari sejarah manusia, bahwa ISIS akan
menguasai Mekkah dan Madinah.
ISIS adalah ular berbisa
yang diciptakan dengan tujuan khusus memulai perang adu-domba antara Syi’ah dan
Sunni di dunia Islam. Maka jika ISIS menguasai Saudi Arabia, hal itu akan
menjadi umpan yang saya harap Iran tidak akan memakannya. Jika Iran memakan
umpan itu, dan menyerang Arab Saudi, maka mereka yang menciptakan ISIS
mendapatkan apa yang mereka inginkan, yaitu perang antara Syi’ah dan Sunni di
dunia islam, dan yang diuntungkan adalah Israel.
Saya akan mengutuk Iran
jika itu terjadi, jika Iran melakukan serangan bodoh ke Arab Saudi. Pilihan
yang kedua, dan kita bergerak cepat sekarang, adalah serangan Barat ke Suriah,
Dimana NATO ikut campur karena Turki adalah anggota NATO. Itu adalah kewajiban
legal, jika salah satu anggota NATO berperang, maka seluruh NATO ikut
berperang. Ini akan memicu terjadinya perang dunia, dan jika perang dunia
terjadi saat ini, maka itu adalah sebuah perang nuklir. Jika itu perang nuklir,
maka hanya ilmuwan nuklir yang bisa memberitahu kita, apa saja dampak perang
nuklir, dan saya harap Piero dapat menjelaskan kepada kita semua hal yang akan
terjadi, seperti apa dunia setelah perang nukllir itu?
Sekarang Eskatologi Islam
akan menjelaskan apa-apa yang berkaitan dengan perang nuklir? Kita sudah sering
mendengarkan apa yang Nabi saw katakan, hanya saja kita tidak menempatkannya
dalam konteks yang benar. Nabi Muhammad saw berkata: ‘Bahwa sungai Eufrat suatu
hari nanti, akan mengeluarkan segunung emas, dan orang-orang akan berperang
untuk memperebutkan emas itu, bahwa 99 orang dari 100 yang memperebutkan emas
itu akan mati, dan masing-masing akan berkata bahwa akulah yang akan selamat
atau menang, tetapi mereka yang beriman kepada Allah tidak boleh menyentuh emas
itu’.
Kami mengenalinya sebagai
simbolisme keagamaan, dan pada seminar kami di Bulan Agustus 2014 di Jenewa,
kami menjelaskan ta’wilnya, bahwa segunung emas yang dimaksud bukanlah logam,
memang, ada mereka yang memaksakan untuk mentakwilkannya secara tersurat, dan
mereka sampai saat ini menunggu Sungai Eufrat mengeluarkan logam emas. Tetapi
menurut kami ini adalah simbolisme keagamaan, pada tahun 1974, lautan minyak
bumi yang berada dibawah sebuah sungai telah berfungsi sebagai segunung emas.
Kapan? Bagaimana? Yaitu
ketika HENRY KISSINGER meminta Raja Faisal untuk menjual minyak ke Arab Saudi
(Sebuah permintaan yang sangat arogan), bahwa minyak Arab Saudi hanya boleh
dijual dengan Dollar Amerika. Dan mereka berkata; kami adalah kaum yang
menegakkan pasar yang bebas dan adil, benarkah? Apakah ini pasar yang bebas dan
adil? Apakah mereka tidak malu? Apakah kamu tidak malu? Apakah ini pasar yang
bebas dan adil? Bahkan jika saya ingin membeli minyak bumi dengan emas pun
tidak boleh. Saya tidak boleh membeli minyak bumi dengan yang lain kecuali
dengan Dollar Amerika. Raja Faisal menyetujuinya, dan mengajak seluruh negara
Arab pengekspor minyak bumi untuk mengikutinya, dan itulah OPEC maha karya
Gerakan Zionist.
Ya OPEC melaksanakan hal
itu. Lalu lahirlah sesuatu yang disebut sebagai PETRODOLLAR. Dan prediksi Nabi
Muhammad [saw] terbukti, lalu beliau berkata, bahwa mereka akan berperang untuk
memperebutkan minyak itu. Hati-hati dengan apa yang Nabi katakan, perang itu
akan terjadi sebentar lagi, karena BRICS adalah ancaman bagi PETRODOLLAR. Dan
Rusia adalah pemimpin BRICS, tanpa Rusia, China tidak akan ada berada di BRICS.
Tanpa Rusia, Brazil, India, China, Afrika Selatan, BRICS hanyalah taman
kanak-kanak. Jadi menurut pandangan eskatologi kami, sebuah perang besar telah
datang, kami mengerti dan memahami, itu adalah perang untuk memperebutkan
segunung emas.
Oleh karena itu Ukraina
adalah hanya tontonan, dan Suriah adalah tontonan, perang sebenarnya adalah
untuk segunung emas. Untuk menjaga kekuasaan mereka di seluruh dunia, mereka
harus menjaga kekuasaan mereka terhadap uang. Kamu tidak bisa menguasai dunia
tanpa mengusai uang, dan kamu tidak menguasai uang selama umat manusia
menggunakan emas dan perak sebagai uang. Kamu harus membuang emas dan perak sebagai
uang? Karena itulah uang yang memiliki nilai intrinsik. Itu adalah uang yang
sebenarnya dan kamu menggantinya dengan permainan monopoli, ada orang yang
menyebutkannya uang kertas toilet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar