(Foto: Pilot tempur China keturunan Uyghur)
Dalam wawancaranya
dengan Southern Metropolitan Daily (SMD), Noam Chomsky menyatakan: “Iran dan Tiongkok tak pelak lagi membuat
Amerika sakit kepala”. Memang, untuk konteks saat ini, selain Rusia, dua
Negara yang paling diwaspadai perkembangannya oleh Amerika dkk adalah Iran dan
Tiongkok, apalagi di era Rusia di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, Iran dan
Tiongkok dapat dikatakan tiga kekuatan dalam satu sekoci. Dan berikut wawancara
lengkap antara Noam Chomsky dengan Southern Metropolitan Daily (SMD):
SOUTHERN METROPOLITAN DAILY (selanjutnya hanya disebut SMD): Sebagian terbesar orang
Tiongkok telah menerima globalisasi. Selama tigapuluh tahun belakangan ini,
terutama setelah Tiongkok masuk WTO, banyak orangTiongkok telah banyak
memanfaatkannya. Tetapi tampaknya Anda melihat globalisasi dalam sorotan suram.
CHOMSKY: Hasil-hasil ekonomi
yang telah dicapai Tiongkok sedikit sangkut pautnya dengan globalisasi.
Kaitannya adalah dengan perdagangan dan ekspor. Tiongkok berangsur-angsur
menjadi negeri yang berorientasi ekspor. Tak seorangpun, termasuk saya,
menentang ekspor. Tetapi ini bukan globalisasi. Kenyataannya Tiongkok telah
menjadi pabrik di dalam sistem produksi Asia Timur Laut. Bila dilihat seluruh
region tersebut, kita akan menemukan sistem tersebut sangat dinamis. Volume
ekspor Tiongkok luar biasa. Tetapi ada sesuatu yang luput dari pandangan kita.
Ekspor Tiongkok berat bersandar pada ekspor Jepang, Korea dan AS. Negeri-negeri
ini memberikan Tiongkok komponen-komponen teknik-tinggi (high-tech) dan
teknologi. Tiongkok hanya melakukan perakitan, kemudian memberikan cap 'Made in
China'.
“Tiongkok berkembang
pesat sekali dengan mengikuti politik-politik yang bijaksana. Di satu pihak
jutaan diangkat dari kemiskinan, tetapi, di lain pihak, ongkos-ongkos seperti
perusakan lingkungan adalah sangat tinggi. Dan itu hanya ditransfer pada
generasi berikutnya. Para ekonom tak mempedulikannya, tetapi itu adalah
ongkos-ongkos yang akhirnya harus ada yang melunasinya. Mungkin itu adalah
anak-anak kalian atau cucu-cucu kalian. Itu semua tak ada sangkut-pautnya
dengan globalisasi dan WTO.
SMD: Apakah Anda
berpendapat bahwa bangkitnya Tiongkok akan mengubah orde dunia. Apakah Tiongkok
akan memainkan peranan seperti yang dimainkan Amerika sekarang?
NOAM CHOMSKY:
“Saya kira tidak, saya juga tidak berharap demikian. Apakah Anda benar-benar
berharap melihat Tiongkok dengan 800 pangkalan militer di seberang lautan,
menginvasi dan menggulingkan pemerintah-pemerintah lain, atau melakukan
tindakan teror?
Ini apa yang
dilakukan oleh Amerika sekarang. Saya kira hal ini tidak akan dan tidak mungkin
dilakukan Tiongkok. Saya juga tidak menginginkan hal ini terjadi. Tiongkok
sudah mengubah dunia. Tiongkok dan bersama India meliputi jumlah lebih separuh
penduduk dunia. Mereka sedang tumbuh dan berkembang. Tapi secara relatif,
kemakmuran mereka hanyalah merupakan sebagian kecil saja dari kekayaan dunia.
Kedua negeri tersebut masih akan menempuh jalan panjang dan akan menghadapi
banyak masalah serius dalam negeri, yang saya harap akan dipecahkan berangsur-angsur.
Tak ada gunanya untuk membanding-bandingkan pengaruh global mereka, dengan
pengaruh negeri-negeri kaya. Harapan saya ialah, bahwa mereka akan memberikan
pengaruh positif terhadap dunia, tetapi itu harus dicermati dengan hati-hati.
“Tiongkok harus
bertanya pada diri sendiri, peranan apa yang (hendak) dimainkannya di dunia
ini. Untung, Tiongkok tidak memainkan peranan sebagai agresor dengan anggaran
militer yang besar, dan sebagainya.
Tetapi Tiongkok punya
peranan yang harus dimainkannya. Ia merupakan sumber konsumer besar, dan
terdapat yang pro dan yang menentangnya. Misalnya, Brazilia akan menarik
keuntungan ekonomi bila ia mengekspor ke Tiongkok. Di segi lain, ekonominya
juga akan mengalami kerusakan. Untuk negeri-negeri dengan sumber luar biasa
seperti Brazilia dan Peru, ada satu masalah, ialah, bahwa mereka bersandar pada
ekspor sumber-sumber utama. Hal mana bukan merupakan model perkembangan yang
baik. Untuk mengubah cara perkembangan mereka, pertama-tama mereka harus
memecahkan masalah domestik mereka. Mengubah diri mereka menjadi
produsen-produsen, tidak hanya mengekspor bahan-bahan ekspor utama kepada
negeri-negeri lain.
SMD: Apakah sukses yang
dicapai Tiongkok itu meruapakan ancaman bagi demokrasi Barat?
CHOMSKY: Baiklah kita bikin
perbandingan historis. Apakah bangkitnya Amerika Serikat merupakan ancaman
terhadap Inggris yang demokratik? Amerika Serikat didirikan dengan membantai
penduduk bumiputera (suku Indian) dan dengan sistem perbudakan. Apakah model
ini cocok untuk negeri-negeri lain? Apakah Anda ingin Tiongkok belajar dari
model ini? Benar, bahwa Amerika Serikat berkembang menjadi negeri demokrasi
yang kuat di banyak segi, tetapi demokrasi AS itu tidak dikembangkan dari model
ini, yang setiap manusia rasionil tidak ingin menirunya.
“Tiongkok berkembang,
tetapi tak ada bukti yang menunjukkan bahwa perkembangan intern-nya menyebabkan
suatu ancaman bagi Barat. Apa yang menantang Amerika Serikat bukanlah
perkembangan Tiongkok, tetapi kebebasannya. Itulah yang merupakan ancaman riil.
“Anda bisa melihat dari setiap berita utama bahwa fokus politik luar
negeri AS sekarang ini adalah Iran". Tahun 2010 dikatakan 'Tahun
Iran'. Iran digambarkan sebagai ancaman terhadap politik luar negeri Amerika Serikat
dan orde dunia. Amerika Serikat telah memaksakan sanksi unilateral yang keras,
tetapi Tiongkok tidak mengikuti Amerika Serikat. Tiongkok tidak pernah mengekor
Amerika Serikat. Sebaliknya, Tiongkok mendukung sanksi PBB, yang sangat lemah,
dan tak ada arti samasekali. Beberapa hari sebelum saya berangkat ke Tiongkok,
Kementerian Luar Negeri Amerika memperingatkan Tiongkok dengan cara yang
menarik. Dikatakan oleh Amerika Serikat bahwa Tiongkok harus memikul
tanggungjawab internasional, yaitu, mematuhi perintah Amerika Serikat. Ini
adalah tanggungjawab internasional Tiongkok.
Ini adalah
imperialisme tulen. Bahwa negeri lain harus bertindak menurut keinginan kita. Bila
tidak, maka mereka tidak bertanggungjawab.
Saya kira
pejabat-pejabat Kementerian Luar Negeri Tiongkok akan tertawa bila mereka
dengar hal itu. Tetapi itu adalah logika standar imperialisme.
Kenyataannya, “Iran
menjadi ancaman karena ia tidak mau mematuhi perintah Amerika Serikat”.
Tiongkok merupakan ancaman yang lebih besar, karena, adalah problem besar bila
sebuah negara besar menolak melakukan perintah-perintah. Iran dan Tiongkok tak pelak lagi membuat Amerika sakit kepala.
(Xi Jinping di Rusia)
(Marinir China)
(Parade Militer Republik Islam Iran)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar