entera Nebukadnezar, maka
nasib buruk Jerusalem pun hanya tinggal waktu saja.
Dalam
hari-hari yang sulit itu, Jeremiah dengan semangatnya memberi nasihat kepada
raja dan para pemimpin orang-orang Yahudi untuk menyerah dan mengabdi pada Raja
Babilon, supaya Jerusalem dapat diselamatkan daripada dibakar habis menjadi abu
dan biar orang-orang Yahudi diselamatkan daripada menjadi tawanan. Ia
mencurahkan semua ceramahnya yang lantang dan berapi-api ke telinga raja-raja,
pendeta-pendeta, dan ketua-ketua masyarakat, tetapi semua itu hanya sia-sia.
Ia
menyampaikan firman demi firman Tuhan dengan mengatakan bahwa satu-satunya
jalan menyelamatkan negeri dan penduduknya dari kemusnahan yang naas hanya
dengan jalan menyerah kepada orang-orang Chaldea, sayangnya tak seorang pun
sudi mendengar peringatan itu. Nebukadnezar pun datang dan mengambil-alih kota,
membawa pergi rajanya, para pembesar serta banyak tawanan. Demikian pula
seluruh kekayaan dari kuil termasuk bejana-bejana emas dan perak.
Seorang
pembesar lain, pembesar yang ketiga, diangkat oleh Kaisar Babilon untuk
memerintah sebagai budaknya di Jerusalem. Raja ini, bukannya menjadi bijak dan
setia kepada penguasa Babilon, tetapi memberontak terhadapnya.
Tanpa
henti Jeremiah menasihati raja untuk tetap setia dan meninggalkan kebijakan
(persekutuan dengan) Mesir. Naasnya, nabi-nabi palsu terus saja berceramah
dengan lantang di kuil dengan berkata: "Demikianlah Allah itu berfirman.
Lihatlah, Aku telah mematahkan simpul Raja Babilon, dan dalam waktu dua tahun
semua tawanan orang Yahudi dan bejana-bejana Rumah Tuhan akan dikembalikan ke
Jerusalem."
Jeremiah
membuat simpul dari kayu dan dikalungkan di lehernya dan pergi ke kuil serta
memberi tahu orang-orang bahwa Tuhan telah ridho meletakkan simpul raja Babilon
seperti ini pada leher semua orang Yahudi. Kemudian ia dipukul mukanya oleh
salah satu nabi palsu (lawannya) yang mematahkan simpul kayu itu dari leher
Jeremiah.
Akhirnya
Jeremiah dimasukkan ke dalam penjara yang penuh dengan lumpur, dan hanya diberi
makan dengan sekeping roti kering setiap harinya, sampai terjadilah kelaparan
di kota itu, akibat serangan orang-orang Chaldea.
Saat
itu, salah-seorang Nabi palsu, yaitu Hananiah, akhirnya meninggal seperti
diramalkan oleh Jeremiah sebelumnya. Dinding kota itu diruntuhkan dan bala
tentara yang menang itu pun menyerbu masuk kota, sedangkan Raja Zedekiah yang
berusaha melarikan diri dan orang-orang yang besertanya ditangkap dan dibawa ke
raja Babilon. Kota dan kuil itu pun sesudah dijarah lalu dibakar dan semua
penduduk Jerusalem di bawa pergi ke Babilon, hanya orang dari kelas miskin yang
ditinggalkan untuk mengusahakan tanah. Atas perintah Nebukadnezar, Jeremiah
diizinkan tinggal di Jerusalem dan gubernur yang baru pun diangkat yang bernama
Gedalliah, gubernur itu diberi tugas untuk menjaga dan mengurus Jeremiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar