Presiden Soekarno telah banyak menjalin
persahabatan dengan negara lain, terutama dengan negara-negara yang dinilai
anti Amerika, hingga konon lengsernya Bung Karno juga dikarenakan adanya campur
tangan Amerika, diantaranya: Kuba, Tiongkok (Cina), Uni Soviet (kini Federasi
Rusia), dan Korea Utara.
SOEKARNO DAN KIM IL SUNG
Sejak dulu Korea Utara selalu mendapatkan
pertentangan Barat-Amerika dkk, terkait paham ideologi mereka, juga karena aliansi
Korea Utara yang cenderung ke poros Rusia-Cina. Namun Indonesia tak memandang
ini sebagai sebuah tembok besar yang menghalangi dua negara untuk menjalin
hubungan. Presiden Soekarno untuk pertama kalinya mengunjungi Korea Utara di
tahun 1964.
Sambutan kepada Presiden ternyata bagus dan
apresiatif. Bahkan Kim Il Sung juga membalas kunjungan ini bersama anaknya Kim
Jong Il di bulan April tahun 1965. Kehadiran mereka berdua kala itu, sekaligus
untuk mengikuti peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika pertama yang
diadakan pada tahun 1955 di Bandung. Di KAA pertama itu, Soekarno memberikan
wadah bagi Korut untuk bisa berkiprah di dunia Internasional.
Duta Besar Republik Demokratik Rakyat Korea
(DPRK), sering disebut Korea Utara, Ri Jong Ryul mengatakan presiden pertama
Indonesia Ir. Soekarno dan pendiri sekaligus presiden DPRK Kim Il Sung memiliki
hubungan yang istimewa. “Hubungan antara Presiden Soekarno dan Presiden Kim Il
Sung sangat istimewa dan tidak bisa dibandingkan dengan apa pun. Presiden
Soekarno juga dikenal baik oleh rakyat DPRK,” ujar Ri Jong Ryul.
Menurut Ri, eratnya hubungan Soekarno dan Kim
Il Sung dimulai sejak tahun 1964 ketika Proklamator Indonesia itu melakukan
kunjungan resmi ke DPRK (Korea Utara), yang dibalas dengan kunjungan Kim Il
Sung dan anaknya Kim Jong Il ke Indonesia pada April 1965.
“Selain untuk mempererat hubungan bilateral,
kunjungan Kim Jong Il saat itu sekaligus untuk menghadiri peringatan 10 tahun
Konferensi Asia Afrika yang pertama kali diadakan tahun 1955 di Bandung,” kata
Ri. Dalam pertemuan itu, Ri melanjutkan, kedua pemimpin negara tersebut
membahas tentang kesejahteraan, kemerdekaan dan kedaulatan antara kedua negara.
Pada tanggal 13 April 1965, Kim Il Sung,
Presiden Korea Utara saat itu, melakukan kunjungan ke Indonesia. Untuk
menyenangkan tamunya, Presiden Soekarno mengajak Kim Il Sung berjalan-jalan ke
Kebun Raya Bogor. Ketika mereka melewati deretan tanaman anggrek yang sedang
mekar, Kim Il Sung tampak begitu terpesona dengan anggrek jenis “dendrobium”
asal Makassar, Sulawesi Selatan. Kim Il Sung mengungkapkan bahwa anggrek itu
begitu indah dan warna merah muda yang indah menunjukkan keanggunan dan
martabatnya.
Melihat tamunya tertarik dengan bunga
tersebut, Presiden Soekarno pun memberikan anggrek tersebut pada Kim Il Sung
sebagai hadiah ulang tahun. Pada saat itu Presiden Soekarno pun berinisiatif
memberi nama anggrek itu dengan perpaduan nama Kim Il Sung dan Indonesia. dan
jadilah nama “Kimilsungia” atau dalam Bahasa Korea disebut “Kimilsunghwa”
(bunga Kim Il Sung).
Anggrek itu pun dibawa ke Korea untuk dirawat dan
dikembangbiakkan menjadi lebih baik. Sejak saat itu “Kimilsungia” ditetapkan
sebagai bunga nasional Korea Utara. Di Korea “Kimilsungia” memiliki 7 kuntum
tiap tangkai, sedangkan di Indonesia rata-rata hanya memiliki 3 kuntum.
“Karena itulah negara kami tidak akan pernah
melupakan Indonesia,” ujar Ri, yang negaranya pada bulan April setiap tahunnya,
sejak tahuh 1999, merayakan Festival Kimilsungia untuk memeringati ulang tahun
Kim Il Sung dan menghormati hubungan dengan Indonesia. Dalam festival ini segala
macam varian bunga terutama anggrek dipamerkan. Diplomasi ala bunga ini
menjadikan Indonesia memiliki tempat istimewa di hati rakyat Korea Utara.
Bahkan Pemerintah Indonesia adalah
satu-satunya pihak yang mendapat kehormatan untuk menyampaikan kata sambutan
tiap festival ini berlangsung. Diplomasi ala Bunga ini juga membuat hubungan
Indonesia dan Korea Utara menjadi dekat, sehingga sampai saat ini Indonesia dan
Korea Utara sering melakukan pertukaran budaya. Tak heran bahwa bunga
Kimilsungia dianggap juga sebagai simbol persahabatan Indonesia dan Korea Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar